JENIS-JENIS GANGGUAN SARAF DAN CARA MENGATASINYA
|Tahukah anda apa saja jenis penyakit saraf ?, ada berbagai jenis penyakit saraf yang bisa dialami seseorang, tergantung pada usia dan faktor pemicunya. Hingga saat ini, penyakit saraf masih menjadi salah satu penyebab disabilitas dan kematian yang paling umum di dunia. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenal penyakit ini sejak dini.
Penyakit saraf adalah semua gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat), serta saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh organ tubuh (sistem saraf perifer).
Sistem saraf dalam tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai faktor, mulai dari trauma, infeksi, tumor, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga kelainan aliran darah. Ketika terjadi penyakit pada sistem saraf, penderitanya bisa kesulitan untuk bergerak, berbicara, berpikir, bahkan hilang ingatan.
Tak hanya itu, Anda juga bisa mengalami masalah dengan ingatan, pancaindra, hingga suasana hati Anda. Penyakit pada sistem saraf dapat terjadi secara perlahan dan menyebabkan hilangnya fungsi secara bertahap (degeneratif). Namun, kondisi ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan masalah yang mengancam jiwa (akut).
Beberapa gangguan yang mungkin terjadi pada sistem saraf antara lain:
Stroke
Stroke adalah kondisi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu, berkurang, atau bahkan terhenti, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Akibatnya sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
Jenis penyakit saraf satu ini umumnya disebabkan oleh penumpukan plak atau terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh arteri.
Alhasil, aliran darah ke jaringan atau organ tubuh pun terhambat.
Alzheimer
Alzheimer adalah kelainan progresif yang menyebabkan sel-sel otak merosot atau mati.
Gangguan sistem saraf ini merupakan penyebab umum dari demensia, yang dapat memengaruhi ingatan, pemikiran, dan perilaku penderitanya.
Penyebab dari penyakit saraf ini sebenarnya belum diketahui secara pasti, tetapi gaya hidup yang tidak sehat dan keturunan genetik diyakini berperan dalam menyebabkan kondisi ini.
Tidak hanya itu, adanya plak amiloid di otak juga diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini.
Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah salah satu jenis penyakit saraf yang kerap dialami seseorang, terutama pada bayi, anak-anak, dan remaja. Peradangan pada selaput otak ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, tetapi bisa juga terjadi akibat penyakit non-infeksi, seperti alergi obat atau sarkiodosis.
Penderita meningitis biasanya mengalami beberapa gejala seperti sakit kepala yang hebat, demam tinggi, dan leher kaku. Apabila penyakit ini tidak ditangani dengan cepat dan tepat, meningitis bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada otak dan memicu komplikasi seperti kejang dan gagal ginjal.
Epilepsi
Epilepsi atau yang biasa disebut dengan ayan adalah penyakit saraf akibat aktivitas listrik otak yang tidak normal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderita mengalami kejang yang berulang tanpa pemicu yang jelas.
Kelainan pada aktivitas listrik otak bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain trauma di kepala, gula darah yang sangat rendah, demam tinggi, dan pengaruh alkohol.
Gejala kejang yang dialami penderita epilepsi biasanya berupa gerakan tangan dan kaki yang tak terkendali atau aneh dan berulang, kehilangan kesadaran, serta kebingungan.
Bell’s Palsy
Bell’s palsy adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot di wajah. Kondisi ini terjadi ketika saraf perifer yang mengontrol otot wajah mengalami peradangan, pembengkakan, atau penekanan.
Pada Bell’s palsy, satu sisi wajah penderitanya akan menjadi kaku, sehingga ia kesulitan tersenyum atau menutup mata. Dalam sebagian besar kasus, gejala bersifat sementara dan akan hilang setelah beberapa minggu.
Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat.
Kondisi ini ditandai dengan kerusakan pada selaput mielin, yaitu selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala umum, di antaranya pusing atau vertigo, kelelahan, tegang otot, sensitif terhadap suhu, hingga masalah pada penglihatan.
Itulah beberapa jenis penyakit saraf yang penting untuk diwaspadai.
Bila Anda mengalami beberapa gejala penyakit saraf, seperti kesemutan, sakit kepala terus menerus, hingga kehilangan kemampuan motorik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dan untuk membantu penyembuhan gangguan saraf anda juga bisa mengkonsumsi HASEDA 7 tetes di 50 ml air 30 menit sebelum sarapan, 30 menit sebelum makan siang dan 30 menit sebelum tidur malam untuk membantu memperbaiki sistem saraf yang rusak.
HASEDA bisa membantu keluhan saraf karena terbuat dari 42 jenis sayuran dan buah-buahan yang di olah dengan Bio Teknologi Terpadu selama 9-12 bulan yang menghasilkan sari buah dan sayur yang berjumlah 42 jenis dalam satu botol HASEDA. Menghasilkan Multivitamin, Kalsium, Antioksidan, PH 8+, Zink, Enzim, DH/EPA, Asam Amino, Omega 3,6, dan 9. Konsumsi HASEDA secara rutin sesuai anjuran dapat membantu menyemuhkan penyakit.
Sudah banyak yang membuktikannya, Sekarang giliran anda.