Home » Gangguan Penyakit » Jangan Sepelekan Tuberkulosis
Jangan Sepelekan Tuberkulosis

Jangan Sepelekan Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang serius dan umumnya menyerang paru-paru. Penyebab tuberkulosis adalah infeksi dari bakteri mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ dalam tubuh. Kebanyakan orang yang terkena TB tidak pernah menunjukkan gejala karena bakteri dapat hidup dalam bentuk tidak aktif pada tubuh dan dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh menurun. Tuberkulosis ditularkan melalui udara dengan cara jika seseorang menghirup cairan yang telah terinfeksi mycobacterium tuberculosis seperti droplet, air liur atau lendir, darah dari penderita TB. Penyakit TB dapat berakibat fatal jika tidak ditangani secara tepat. Penegakkan diagnosis TB adalah dengan pengecekkan tes darah, X-ray pada bagian dada, pengecekkan sputum atau lendir.

Ketika tubuh telah terinfeksi oleh kuman tuberkulosis, sistem kekebalan tubuh dapat mencegah kuman tersebut aktif. Berdasarkan kondisi tersebut kuman TB dapat dibagi menjadi dua jenis :

  • TB Pasif

Pada kondisi ini seseorang memiliki infeksi TB tetapi bakteri pada tubuh dalam keadaan tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. Tb pada jenis ini tidak menular. TB pasif dapat berubah menjadi aktif sehingga pengobatan tetap penting bagi penderita TB pasif dan juga dapat membantu mencegah penyebaran/penularan TB.

  • TB Aktif

Pada kondisi ini seseorang mengalami sakit dan dapat menular ke orang lain. TB dapat langsung aktif pada minggu pertama setelah infeksi atau terjadi pada tahun selanjutnya. Berikut beberapa tanda dan gejala TB aktif :

  • Batuk  berlangsung selama tiga minggu atau lebih.
  • Batuk darah
  • Nyeri dada ketika bernafas atau batuk.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Lebih cepat lelah.
  • Demam.
  • Berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
  • Meriang.
  • Kehilangan selera makan.

Tuberkulosis juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh seperti ginjal, tulang belakang, atau otak. Saat TB berada diluar paru-paru, maka tanda dan gejalanya sesuai dengan organ yang terinfeksi. Misalnya, jika seseorang terinfeksi TB pada tulang belakang maka akan mengalami gejala seperti nyeri punggung.

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko TB :

  • Kontak langsung dengan penderita TB
  • Faktor usia
  • Orang lanjut usia dan anak-anak
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Melakukan perjalanan ke daerah mayoritas terinfeksi TB
  • Kondisi lingkungan

Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan TB?

Terapi pengobatan Anti-TB adalah satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan. Pengobatan TB membutuhkan waktu yang lebih lama minimal enam sampai sembilan bulan. Pengobatan TB juga tergantung pada faktor usia, kondisi kesehatan, respon terhadap obat, jenis TB dan lokasi terinfeksinya di tubuh. Penggunaan obat TB kemungkinan memiliki efek samping yang membuat tidak nyaman namun tidak membahayakan, seperti :

  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kulit menjadi berwarna kuning.
  • Urin atau kencing menjadi berwarna keruh bahkan kemerahan.
  • Demam tanpa sebab.

Pencegahan TB dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin BCG umumnya diberikan saat bayi karena dapat mencegah terinfeksi TB saat usia anak-anak. Selain itu, pengobatan TB dapat dilakukan oleh seseorang yang terinfeksi TB dengan cara minum obat secara rutin hingga tuntas. Selain itu, seseorang yang terinfeksi TB juga dapat melakukan beberapa upaya untuk mencegah penularan TB, seperti:

  • Hindari untuk bepergian atau berada ditempat atau ruangan yang berisi banyak orang.
  • Memiliki ventilasi ruangan karena kuman tuberkulosis dapat menyebar lebih mudah di ruangan tertutup dan kecil dimana tidak ada sirkulasi udara.
  • Menutup mulut dengan tangan atau tisu ketika tertawa, bersin, atau batuk. Tisu yang sudah digunakan masukkan kedalam plastik dan disegel sebelum dibuang.
  • Menggunakan masker khusus bagi penderita TB ketika berada disekitar orang terutama selama tiga minggu pertama pengobatan. Upaya ini dapat membantu mengurangi resiko penularan.

Kamu juga bisa mengkonsumsi Probiohit untuk proses penyembuhan TB. Konsumsi Probiohit dengan dosis 1 sendok takar 3 x sehari. Dapat juga di konsumsi bersamaan dengan obat medis, hanya saja diberikan jarak 2 jam dengan obat medis.

Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818 .

Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919

Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/

Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *