Ketahui Bahaya Obesitas
|Obesitas merupakan kondisi seseorang yang mengalami penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh. Kementerian kesehatan RI mengatakan bahwa kasus obesitas di Indonesia meningkat. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Meskipun belum menjadi prioritas dibandingkan dengan penyakit lain, obesitas telah menimbulkan dampak kesehatan yang serius.
Obesitas berbeda dengan kelebihan berat badan (overweight). Overweight yaitu kondisi kenaikan berat badan berlebih. Kondisi ini tidak hanya disebabkan lemak berlebih, melainkan juga massa otot atau cairan dalam tubuh.
Obesitas tidak memiliki gejala yang pasti. Namun, dokter akan mendiagnosis kondisi ini ketika indeks massa tubuh (IMT) kamu lebih dari angka 30. Bagi kebanyakan orang, IMT memberikan perkiraan lemak tubuh yang masuk akal. Namun IMT tidak secara langsung mengukur kadar lemak dalam tubuh, sehingga beberapa orang, seperti atlet, memiliki IMT dalam kategori obesitas meskipun mereka tidak memiliki kelebihan lemak tubuh.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menentukan apakah seseorang termasuk obesitas atau tidak, yakni dengan mengukur:
- Body Mass Index (BMI) / Indeks Massa Tubuh (IMT)
- Lingkar pinggang
- Rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP)
- Tebal lipatan kulit menggunakan alat ukur yang bernama skinfold
- Kadar lemak tubuh dengan alat bioelectrical impedance analysis (BIA)
Rumus dari perhitungan BMI meliputi:
Bagi sebagian orang, nilai indeks massa tubuh kemungkinan tidak akurat, misalnya ibu hamil atau seorang atlet binaraga. Artinya, meski nilai IMT mereka di atas normal, bukan berarti mereka memiliki lemak berlebih.
Menurut WHO, perhitungan IMT terbagi menjadi empat kategori, yaitu:
Obesitas = IMT sama dengan atau di atas 30
Berat badan berlebih = IMT antara 25–29,9
Berat badan normal = IMT antara 18,5–24,9.
Berat badan di bawah normal = IMT di bawah 18,5
Sedangkan untuk populasi Asia, termasuk Indonesia, pengelompokan IMT adalah sebagai berikut:
Obesitas = IMT lebih dari atau sama dengan 25
Berat badan berlebih = IMT antara 23-24,9
Berat badan normal = IMT antara 18,5-22,9
Berat badan di bawah normal = IMT di bawah 18,5
Sayangnya, angka-angka di atas kurang akurat jika diterapkan pada penderita gangguan makan, seperti anoreksia nervosa. Angka indeks massa tubuh juga tidak mewakili mereka yang mengalami obesitas tingkat ekstrem.
Dari Kementerian Kesehatan, obesitas berisiko 2 kali lipat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus, dan hipertensi. Selain itu, berisiko 3 kali lipat terkena batu empedu, dan dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan reproduksi.
Memiliki pola makan sehat, diet rendah kalori, dan olahraga secara teratur adalah cara terbaik untuk mengobati obesitas. Lakukan diet berisi makanan seimbang, mengontrol kalori, dan juga melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan pembakaran energi dan cadangan energi. Pada pengidap obesitas berat tanpa adanya penyakit lain dapat dipertimbangkan obat sindroma metabolik dan penurun nafsu makan. Meskipun jarang terjadi, tetapi pembedahan lambung dapat dilakukan.
Langkah-langkah untuk mencegah kenaikan berat badan, yaitu dengan olahraga harian, diet sehat, dan komitmen jangka panjang untuk mengawasi apa yang dimakan dan minum. Berolahraga secara teratur berupa aktivitas intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit seminggu untuk mencegah penambahan berat badan. Kegiatan fisik yang cukup intens termasuk berjalan cepat dan berenang. Ikuti rencana makan sehat, dengan fokus pada makanan rendah kalori, makanan padat nutrisi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian. Hindari lemak jenuh dan batasi permen dan alkohol. Makan tiga kali sehari dengan camilan terbatas.
Yang harus kamu ingat, proses menurunkan berat badan tidak mudah dan singkat, serta penerapan pola hidup sehat juga tidak boleh dijadikan sementara. Hal yang terpenting adalah memiliki pola pikir bahwa gaya hidup sehat harus dilakukan terus-menerus, jika berat badan menurun itu adalah bonus dari tubuh yang sehat.
Kamu dapat mengonsumsi Herbal Tetes Haseda, karena Haseda memiliki komposisi 42 jenis sari buah dan sayur yang dapat membantu mengatasi obesitas. Haseda dengan cara kerjanya akan mengoptimalkan penyerapan nutrisi, memperbaiki metabolisme tubuh, memperbaiki peredaran darah, detoksifikasi dan regenerasi sel.
Konsumsi Haseda 7 tetes di ¼ gelas air putih 3x sehari.
Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818 .
Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919
Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/
Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw