Benarkah Timun Menyebabkan Keputihan Pada Wanita
|Keputihan sudah menjadi hal yang umum bagi semua wanita. Keputihan ditandai dengan keluarnya cairan atau lendir dari vagina yang bisa terjadi secara berkala. Pada dasarnya, keputihan merupakan reaksi yang normal pada tubuh. Tetapi pernahkah kamu mendengar, banyak makan timun bisa menyebabkan keputihan? Tentu wanita yang mendengar pernyataan ini menjadi enggan untuk mengonsumsi timun. Lalu apakah benar makan timun dapat menyebabkan keputihan pada wanita? Mari kita bahas.
Kamu tentu sudah tidak asing dengan timun. Makanan satu ini biasanya dijadikan lalapan atau minuman yang sangat menyegarkan. Tidak hanya rasanya, bau timun juga terasa segar, sehingga tidak jarang timun menjadi makanan favorit banyak orang. Tetapi bukan hanya nikmat, ternyata timun memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.
Manfaat timun diantaranya untuk menghidrasi tubuh, melancarkan pencernaan, hingga menurunkan kadar kolesterol. Manfaat ini bisa didapatkan karena kandungan zat gizi di dalamnya yang bermacam-macam, seperti serat, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, serta banyak vitamin, seperti A, B, C, dan K. Dengan kandungan zat gizi yang begitu banyak, benarkah timun dapat menyebabkan keputihan? Faktanya, tidak ada studi yang menghubungkan antara makan timun dengan penyebab keputihan pada wanita. Jadi, pendapat bahwa makan timun dapat menyebabkan keputihan itu tidaklah benar. Justru sebaliknya, timun bisa memberi khasiat untuk tubuh kamu. Selain itu, timun juga cocok untuk wanita yang sedang menurunkan berat badan karena kadar lemak dan kalorinya yang rendah. Jadi, para wanita tidak perlu ragu untuk makan timun karena sebenarnya aman untuk kamu konsumsi. Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya keputihan? Tentu bukan karena kamu mengonsumsi timun. Bahkan sekalipun kamu jarang makan timun, keputihan tetap bisa muncul. Sebenarnya, keputihan merupakan reaksi alami pada tubuh wanita. Lendir atau cairan yang keluar dari vagina berfungsi untuk membantu membersihkan dan melindungi vagina dari iritasi dan infeksi. Dikutip dari Mayo Clinic, bahwa jumlah, warna, dan bentuk cairan keputihan terus berubah selama siklus menstruasi. Umumnya, para wanita akan mengalami keputihan yang banyak saat masa kehamilan atau ketika sedang ovulasi. Bukan hanya itu, cairan yang keluar dari vagina juga bisa bertambah banyak ketika kamu sedang aktif secara seksual atau jika menggunakan alat kontrasepsi. Walaupun keputihan merupakan hal yang normal, pada beberapa kasus, keputihan bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu. Maka dari itu, kamu perlu membedakan mana keputihan normal dan keputihan tidak normal. Biasanya, keluarnya cairan vagina yang tidak berbau, berwarna bening sampai agak keputihan, dan sedikit berlendir merupakan keputihan yang normal. Adapun keputihan yang tidak normal biasanya memiliki warna dan bentuk yang tidak biasa disertai bau amis. Selain itu, ada gejala lain yang muncul sebelum, setelah, atau bersamaan dengan keluarnya keputihan, seperti vagina bau, vagina gatal, atau nyeri. Keputihan yang tidak normal biasanya merupakan gejala dari kondisi medis tertentu, seperti menopause, bakterial vaginosis, atau infeksi jamur vagina. Kondisi ini juga bisa menjadi gejala dari penyakit seksual menular, seperti trikomoniasis. Pada kondisi yang parah, kanker serviks dan kanker vagina juga bisa menjadi penyebab keputihan yang banyak dan tidak biasa. Ada beberapa hal atau kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko seseorang memiliki keputihan tidak normal, seperti menggunakan vaginal douching atau sabun pewangi untuk membersihkan vagina serta bergonta-ganti pasangan seks.
Sekarang kamu sudah tahukan perbedaan keputihan yang normal dan tidak normal? Dan kamu juga sudah tahu bahwa mengonsumsi timun bukanlah penyebab keputihan. Lalu adakah makanan yang menyebabkan keputihan? Berdasarkan infromasi yang sudah dijelaskan, makanan bukanlah penyebab dari keputihan, baik itu keputihan yang normal maupun tidak normal. Namun ada beberapa makanan yang mungkin dapat mengganggu kesehatan vagina. Dikutip dari laman Northside Hospital, berikut ini merupakan beberapa makanan yang mungkin dapat mengganggu kesehatan vagina kamu:
- Makanan manis. Semakin banyak makanan manis, semakin besar kemungkinan terkena infeksi.
- Bawang. Makanan ini bisa menjadi penyebab vagina bau.
- Gorengan. Makanan yang digoreng bisa mengganggu keseimbangan bakteri di vagina dan meningkatkan risiko bakterial vaginosis.
- Kopi. Kopi bisa membuat vagina kamu bau dan meningkatkan risiko infeksi jamur.
- Karbohidrat olahan. Makanan ini dapat meningkatkan gula darah serta berisiko pada bakterial vaginosis dan infeksi jamur.
- Keju. Keju dapat mengganggu keseimbangan bakteri vagina sehingga lebih mungkin menimbulkan infeksi jamur.
Namun untuk mencegah atau mengatasi keputihan, kamu juga bisa mengonsumsi Herba Kencana Virquin yang merupakan herbal khusus kewanitaan. Virquin terbuat dari bahan 100 persen alami yaitu, daun sirih, kunyit, dan ekstrak majakani. Ketiga bahan ini sudah sangat dikenal sebagai obat tradisional bagi keluhan pada wanita. Virquin memiliki banyak fungsi seperti mengobati keputihan dan bau tidak sedap pada area kewanitaan, mengencangkan dan merapatkan area kewanitaan, membantu menjaga kesehatan pencernaan, serta membantu menjaga kesehatan tulang dan sendi. Virquin juga aman dikonsumsi jangka panjang dan tidak menimbulkan efek samping, sehingga ibu menyusui aman mengonsumsi Virquin.
Konsumsi Virquin 1 kapsul 3x sehari. Untuk hasil yang maksimal, dapat dikombinasikan dengan Haseda.
Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818 .
Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919
Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/
Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw