Ketahui Tentang Penyakit Endometriosis
|Organ reproduksi merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia. Salah satu gangguan yang dapat menyerang organ reproduksi wanita disebut dengan endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium yang seharusnya tumbuh dalam rahim justru tumbuh di luar rahim. Pada dasarnya, setiap bulan terjadi penebalan pada dinding rahim wanita (endometrium) sebagai persiapan bila nanti ada pembuahan. Namun jika tidak ada pembuahan, lapisan endometrium pada dinding rahim akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi. Pada kasus endometriosis, jaringan tersebut justru tumbuh di luar rahim dan kemudian luruh seperti saat menstruasi. Tetapi, darah tersebut malah terjebak sehingga tidak dapat keluar karena tidak berada di dalam rahim. Ini menyebabkan iritasi dan peradangan yang akhirnya menimbulkan gejala endometriosis.
Tentu mendeteksi gejala endometriosis sedini mungkin penting untuk mencegah penyakit ini bertambah parah sehingga tidak menimbulkan komplikasi, seperti sulit hamil dan punya anak. Berikut ini adalah berbagai gejala endometriosis yang perlu wanita perhatikan.
1. Terjadi perdarahan
Terjadinya menstruasi tentu menyebabkan darah keluar dari vagina. Tetapi, gejala wanita yang mengalami endometriosis adalah darah yang keluar lebih banyak dari biasanya. Dikutip dari Jean Hailes, gejala endometriosis adalah mengalami menstruasi lebih lama dari biasanya. Darah yang keluar juga bisa tidak teratur, misalnya hari pertama banyak darah, hari kedua tidak keluar, dan baru hari ketiga darah menstruasi keluar lagi.
2. Nyeri sebelum dan saat menstruasi (dismenore)
Jika kamu merasakan nyeri perut sebelum dan saat menstruasi yang sangat parah, ini bisa menjadi ciri-ciri endometriosis. Saat mengalami nyeri haid atau dismenore, wanita akan merasakan kram perut bagian bawah. Kondisi ini bisa bersifat ringan. Tetapi kalau sudah sangat mengganggu aktivitas sampai tidak bisa bangun dari tidur, ini bisa menjadi tanda kamu mengalami nyeri haid sekunder. Nyeri haid sekunder merupakan rasa sakit karena adanya masalah pada organ reproduksi wanita, seperti endometriosis.
3. Keluar darah dari kandung kemih
Dikutip dari NHS, jaringan endometrium yang seharusnya berada di dalam rahim bisa menempel pada bagian tubuh lain, seperti kandung kemih. Walaupun jarang terjadi, endometriosis bisa memengaruhi kondisi kandung kemih. Ada dua bentuk endometriosis yang menempel pada kandung kemih, yaitu endometriosis pada permukaan kandung kemih, dan endometriosis dalam lapisan atau dinding kandung kemih. Jika kamu mengalami keluar darah dari kandung kemih, kemungkinan jaringan endometrium menempel pada lapisan atau dinding rahim.
4. Vagina terasa tidak nyaman
Selain pada kandung kemih, jaringan endometrium juga bisa menempel pada vulva, serviks, dan vagina. Jika endometriosis berada di vagina, kamu akan sangat merasa tidak nyaman, seperti nyeri ketika berhubungan seksual atau saat menggunakan menstrual cup. Otot dasar panggul akan mengencang karena trauma akan rasa sakit yang pernah kamu alami saat berhubungan intim sebelumnya.
5. Sakit saat buang air besar
Gejala endometriosis yang satu ini terjadi karena jaringan endometrium juga bisa menempel pada rektum atau bagian paling bawah dari usus besar sebelum anus. Sama dengan kasus endometriosis pada kandung kemih, jaringan endometrium yang menempel pada rektum merupakan kasus yang sangat jarang. Dikutip dari Endometriosis Australia, saat jaringan endometrium menyebar ke usus, kamu akan mengalami diare, sembelit, dan perut kembung. Memang, hal tersebut sangat umum terjadi sebelum menstruasi. Namun, jika kamu mengalami rasa sakit pada rektum, bahkan terjadi perdarahan saat buang air besar, ini bisa menjadi tanda endometriosis.
Beberapa kondisi yang membuat wanita perlu ke dokter setelah merasakan gejala endometriosis, adalah:
- Merasakan sakit parah saat menstruasi, padahal sebelumnya tidak.
- Menstruasi mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Merasa nyeri saat berhubungan seksual.
- Sakit saat buang air kecil.
- Urine bercampur dengan darah.
- Tidak bisa mengendalikan urine.
- Belum hamil setelah satu tahun menikah.
- Tingkat keparahan endometriosis setiap wanita berbeda. Namun umumnya rasa nyeri ini bisa bertambah parah saat sedang menstruasi atau berhubungan seksual.
Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Namun, kamu bisa mengendalikan gejala endometriosis dan rasa sakit yang muncul dengan minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau naproxen, terapi hormon, serta operasi laparoskopi. Pengobatan pada wanita yang masih dalam masa subur dan berencana hamil tentu berbeda dengan wanita yang sudah tidak berkeinginan untuk hamil.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi bahan-bahan alami yang terkandung di dalam Herba Kencana Virquin, yang merupakan herbal khusus kewanitaan. Virquin terbuat dari bahan 100 persen alami yaitu, daun sirih, kunyit, dan ekstrak majakani. Ketiga bahan ini sudah sangat dikenal sebagai obat tradisional bagi keluhan pada wanita. Virquin memiliki banyak fungsi seperti mengobati keputihan dan bau tidak sedap pada area kewanitaan, mengencangkan dan merapatkan area kewanitaan, membantu menjaga kesehatan pencernaan, serta membantu menjaga kesehatan tulang dan sendi. Virquin juga aman dikonsumsi jangka panjang dan tidak menimbulkan efek samping, sehingga ibu menyusui aman mengonsumsi Virquin.
Konsumsi Virquin 1 kapsul 3x sehari. Untuk hasil yang maksimal, dapat dikombinasikan dengan Haseda.
Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818 .
Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919
Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/
Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw