Ketahui Jenis Hepatitis Untuk Penanganan Yang Tepat
|Hepatitis adalah salah satu masalah kesehatan yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri hepatitis mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat, produktivitas, angka harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi masyarakat. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI pada 2014, Indonesia merupakan negara kedua dengan wabah penyakit hepatitis B tertinggi di Asia Tenggara setelah Myanmar. Dan berdasarkan data dari WHO, 325 juta orang secara global hidup dengan infeksi hepatitis.
Penyakit ini menyebabkan peradangan hati akibat infeksi virus, sehingga mudah ditularkan dari orang ke orang. Hati atau liver merupakan organ pencernaan yang berperan penting terhadap proses metabolisme tubuh. Infeksi virus hepatitis dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dalam proses pencernaan hingga penyaringan racun dan zat berbahaya dalam tubuh.
Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi. Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus terbagi 5 jenis, yaitu:
- Hepatitis A, disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari pengidap hepatitis A.
- Hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B, seperti darah, cairan Miss V, dan air mani.
- Hepatitis C, disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.
- Hepatitis D, disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
- Hepatitis E, disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air.
Umumnya, ibu yang mengidap hepatitis B dan C dapat menularkan kepada bayinya melalui jalan lahir. Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat terjadi akibat kerusakan pada hati oleh senyawa kimia, terutama alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan akan merusak sel-sel hati secara permanen dan berkembang menjadi gagal hati atau sirosis. Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan racun juga dapat menyebabkan hepatitis. Pada kasus yang jarang terjadi, hepatitis dapat disebabkan oleh penyakit autoimun, yakni kondisi di mana sistem imun tubuh menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh sendiri.
Jika kamu mengidap jenis hepatitis menular yang kronis, seperti hepatitis B dan C, bisa jadi tidak ada gejala yang timbul saat awal terpapar. Gejalanya baru timbul setelah tubuh mengalami kerusakan yang dapat memengaruhi fungsi hati.
Di sisi lain, tanda dan gejala hepatitis akut dapat muncul dengan cepat. Beberapa gejala yang dapat terjadi, yaitu:
- Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
- Feses berwarna pucat.
- Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan.
- Nyeri perut.
- Berat badan turun.
- Urine menjadi gelap seperti teh.
- Kehilangan nafsu makan.
Pengobatan hepatitis A, B, dan E akut umumnya tidak membutuhkan pengobatan spesifik. Jika dilakukan, pengobatan difokuskan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul (seperti mual muntah dan sakit perut). Pemberian obat-obatan juga harus berhati-hati, karena fungsi hati pengidap hepatitis akut sedang terganggu. Sedangkan pengobatan hepatitis kronis, bertujuan untuk menghambat perkembangbiakan virus, serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Pengobatan terhadap hepatitis kronis melibatkan obat-obatan antivirus. Seseorang yang mengidap hepatitis kronis diharuskan untuk berhenti minum alkohol dan merokok untuk mencegah kerusakan hati bertambah parah. Selain itu, pengobatan hepatitis autoimun umumnya melibatkan obat imunosupresan, terutama golongan kortikosteroid.
Berikut ini pencegahan hepatitis yang dapat dilakukan secara umum:
- Melakukan vaksinasi.
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis.
- Mencuci bahan makanan yang dikonsumsi, terutama kerang dan tiram, sayuran, serta buah-buahan.
- Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
- Tidak menyentuh darah tanpa sarung tangan pelindung.
- Melakukan hubungan seksual yang aman. Misalnya, menggunakan kondom atau tidak berganti-ganti pasangan (setia pada satu pasangan).
Selain itu kamu juga perlu mengonsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur. Herbal Tetes Haseda yang memiliki komposisi 42 jenis sari buah dan sayur dapat kamu konsumsi secara aman, karena herbal satu ini diproses dengan bio teknologi terpadu selama 9-12 bulan tanpa zat kimia dan bahan pengawet. Haseda bermanfaat untuk memperbaiki metabolisme tubuh, memperbaiki peredaran darah dan suplai oksigen, membuang racun dalam tubuh, meregenerasi sel, memperbaiki fungsi saraf, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Konsumsi Haseda 7 tetes 3x sehari di ¼ gelas air putih.
Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818 .
Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919
Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/
Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw