Home » Gangguan Penyakit » Ketahui Bahaya Penyakit Hipertensi

Ketahui Bahaya Penyakit Hipertensi

Post by herbalqu | August 3, 2021 | Gangguan Penyakit | 1767 Views | No Comments

Tekanan darah adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah. Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHg. Saat angka sistolik dan diastolik berada di kisaran ini, maka kamu dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi darah. Namun memiliki tekanan darah normal bukan berarti kamu tidak perlu waspada. Saat angka sistolik kamu berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, ini artinya kamu memiliki “prehipertensi”. Walaupun angka ini belum bisa dianggap hipertensi, tetap saja ini di atas angka normal yang patut diwaspadai. Apabila pembacaan tekanan darah kamu berada di atas 180/120 mmHg, atau jika memiliki tekanan sistolik atau diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, kamu berisiko menghadapi masalah kesehatan yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi yang disebut krisis hipertensi. Jika tekanan darah kamu sampai setinggi ini, dokter biasanya akan mengukur kembali setelah beberapa menit. Jika masih sama tingginya, kamu akan segera diberi obat darah tinggi darurat.

Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Bahkan, peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025. Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen penduduk Indonesia memiliki tekanan darah tinggi. Sementara pada 2013, jumlahnya masih mencapai 25,8 persen.

Hipertensi terbagi ke dalam hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer umumnya terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium (garam), stres, kurangnya berolahraga, dan obesitas. Sedangkan hipertensi sekunder dapat terjadi antara lain akibat penyakit ginjal, sleep apnea, dan kecanduan alkohol.

Hipertensi juga dijuluki sebagai silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apa pun, sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Namun secara umum, gejala darah tinggi meliputi:

Sakit kepala parah.
Pusing.
Penglihatan buram.
Mual.
Telinga berdenging.
Kebingungan.
Detak jantung tak teratur.
Kelelahan.
Nyeri dada.
Sulit bernapas.
Darah dalam urine.
Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga.

Jika tekanan darah sudah cukup tinggi, pasien juga diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan darah dari dokter. Hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi konsumsi minuman berkafein, olahraga secara rutin dan jaga berat badan agar tetap ideal. Kamu juga dapat mengonsumsi Herbal Tetes Haseda, yang memiliki kandungan multivitamin, kalsium, antioksidan, pH8+, zink, enzim, EPA/DHA, asam amino, omega, 3, 6, dan 9. Haseda merupakan herbal dengan komposisi 42 jenis sari buah dan sayur yang diproses menggunakan bio teknologi terpadu selama 9-12 bulan.

Selain dapat membantu proses penyembuhan hipertensi, Haseda juga memiliki banyak manfaat, seperti: