Apa Itu Speech Delay?
|Setiap anak yang dilahirkan pasti memiliki perkembangannya masing-masing. Dalam hal berbicara, biasanya anak akan mulai belajar bicara dari usia 6-9 bulan. Di usia ini, anak akan mulai bisa babbling atau mengulang suku kata yang sama, seperti “ma-ma-ma-ma” atau “pa-pa-pa”. Lalu saat memasuki usia satu tahun, anak pun sudah bisa mengucap “mama” atau “papa” dan mulai bisa mengeluarkan satu atau dua kata. Lalu kosa katanya pun akan bertambah seiring pertumbuhannya. Namun ada juga anak yang mengalami keterlambatan dalam berbicara. Maka dari itu sangat penting bagi orangtua untuk terus memperhatikan tahapan perkembangan sang anak. Anak yang mengalami keterlambatan berbicara biasa disebut dengan speech delay. Kondisi ini merupakan salah satu gangguan komunikasi yang wajar terjadi pada anak di masa pertumbuhannya. Walaupun wajar, tetapi hal ini tidak boleh dibiarkan, karena speech delay bisa menjadi gangguan serius yang berpengaruh pada kecerdasan dan proses bersosialisasi anak di masa depan.
Maka dari itu para orangtua perlu mengetahui gejalanya agar mudah untuk mengidentifikasi apakah sang anak mengalami speech delay, dan melalukan penanganan yang cepat.
- Tidak mengoceh saat memasuki usia 15 bulan.
- Anak tidak berbicara saat usianya 2 tahun.
- Tidak mampu untuk mengucapkan kalimat pendek ketika usianya 3 tahun.
- Kesulitan mengikuti petunjuk.
- Artikulasi atau pengucapan buruk.
- Sulit menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat.
- Meninggalkan kata-kata dari sebuah kalimat.
Beberapa kemungkinan berikut ini bisa menjadi penyebab speech delay terjadi pada anak.
- Gangguan bahasa
Terlambatnya perkembangan anak dalam hal bicara bisa dipengaruhi oleh gangguan bahasa. Gangguan bahasa yaitu kondisi ketika anak kesulitan dalam menyusun frasa yang bisa dipahami.
2. Masalah pada mulut
Salah satu faktor yang bisa menyebabkan anak mengalami speech delay adalah masalah pada mulut, lidah atau langit-langit mulut. Kondisi ini disebut juga dengan istilah ankyloglossia yang menyebabkan lidah tidak bebas bergerak karena frenulum lidah yang terlalu pendek. Kondisi ini akan membuat anak kesulitan membuat suara tertentu terutama huruf D, L, R, S, T, Z, dan Th. Saat masih bayi, bayi akan kesulitan saat menyusu.
3. Gangguan pendengaran
Tidak hanya berhubungan dengan bagian mulut, speech delay juga bisa terjadi akibat gangguan pendengaran. Anak yang tidak bisa mendengar dengan baik cenderung mempunyai permasalahan dalam berbicara. Salah satu gejalanya bisa terlihat saat anak tidak mampu menamai objek namun akan memahaminya saat orang lain memberitahunya lewat gerakan.
4. Autism spectrum disorder
Autisme bisa menjadi salah satu penyebab anak mengalami Speech Delay. Beberapa tandanya yaitu frasa yang berulang-ulang, perilaku berulang, gangguan komunikasi verbal dan nonverbal, gangguan interaksi sosial, dan penurunan kemampuan bicara dan berbahasa.
5. Masalah psikologis
Dan yang terakhir masalah psikologis. Gangguan yang satu ini bisa diatasi dengan membawa anak ke psikolog anak agar bisa menjalani terapi dan juga mendapatkan stimulasi yang tepat.
Nah, sekarang waktunya para orangtua mengetahui bagaimana cara untuk mencegah ataupun menagani speech delay pada anak. Berikut ini beberapa hal yang bisa para orangtua lakukan.
1. Sering ajak anak berbicara
Berbicara dengan anak menjadi salah satu terapi yang cukup efektif. Selain itu, cara ini juga bisa meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak. Sebaiknya lakukan hal ini dimulai saat anak masih bayi, dan tidak ada salahnya juga dilakukan saat anak masih di dalam kandungan. Ajak anak bicara kapanpun dan dimanapun. Gunakan kalimat kalimat sederhana yang mudah dimengerti sehingga anak tidak kesulitan untuk mengingat dan memahami kalimatnya.
2. Membacakan cerita
Hal yang satu ini juga bisa menjadi pendorong untuk anak lancar berbicara. Membacakan cerita atau dongeng yang dilengkapi gambar-gambar menarik akan membacakan dongeng juga bermanfaat untuk menstimulasi 5 dimensi perkembangan anak, seperti meningkatkan kemampuan berbahasa, kemampuan kognitif, melatih kemampuan motorik, serta menanamkan nilai-nilai sosial.
3. Batasi screen time
Semakin berkembangnya teknologi, tidak dipungkiri gadget seperti solusi bagi anak yang rewel di beberapa situasi. Namun penggunaan gadget yang berlebihan pada anak bisa menurunkan kemampuan bicaranya. Menurut para ahli, anak berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget dalam bentuk apapun, kecuali untuk tujuan video call atau panggilan video. Untuk anak yang berusia 2-5 tahun, penggunaan gadget sebaiknya maksimal 2 jam per hari, itu pun harus dibawah pengawasan orang tua.
Nah, itulah informasi mengenai speech delay yang harus kamu tahu. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan perkembangan anak dengan makan makanan yang bergizi dan nutrisi tinggi, seperti buah dan sayur. Dan saat ini telah hadir Herbal Tetes Haseda yang terbuat dari 42 jenis sari buah dan sayur yang diproses secara alami tanpa menggunakan zat kimia maupun bahan pengawet. Di dalam Haseda terkandung multivitamin, kalsium, antioksidan, pH8+, zink, enzim, EPA/DHA, asam amino, omega 3, 6, dan 9 yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Haseda juga sangat aman dikonsumsi oleh segala usia, bahkan ibu hamil dan menyusui.
Teteskan Haseda 5 tetes di ¼ gelas air putih atau susu 3x sehari.
Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818
Tonton informasi selengkapnya mengenai speech delay pada anak di channel youtube Herba Kencana https://www.youtube.com/watch?v=nIzMkBFVG7o
Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919
Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/
Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw