Bahayakah Mengonsumsi Frozen Food Setiap Hari?
|Karena PPKM yang terus diperpanjang akibat pandemi covid-19 yang tidak kunjung usai, tidak sedikit orang yang menyiapkan frozen food di rumah sebagai persediaan cemilan. Ya, frozen food atau makanan beku belakangan ini marak diperjual belikan karena kemudahan dan efisiennya. Jika sedang tidak punya waktu untuk memasak, dan keterbatasan tidak bisa keluar ruamh, frozen food menjadi penyelamat. Kamu bahkan dapat memilih berbagai bahan makanan, seperti daging, sayuran, dan makanan olahan. Namun, apa dampak makan frozen food?
Dari daging, kentang, hingga buah-buahan beraneka warna, sekarang kamu bisa menjumpai hampir semua bahan makanan dalam bentuk frozen food. Di balik reputasinya yang tidak sebaik makanan segar, frozen food sebenarnya tidak melulu jahat bagi tubuh.
Esther Ellis, MS, RDN, LDN, seorang ahli gizi perawatan paliatif di AS, menyebutkan bahwa proses pembekuan tidak menjadikan suatu makanan menyehatkan atau tidak. Hal ini sepenuhnya tergantung pada kandungan gizi bahan makanan itu sendiri.
Bahan makanan kamu pada dasarnya selalu melewati proses yang sama, dari proses panen, penyortiran, pencucian, hingga pengemasan. Jadi, tidak ada perbedaan nilai gizi antara sayuran beku dan sayuran segar, ataupun daging beku dan daging segar.
Jika kamu khawatir akan dampak makan frozen food, coba ingatlah fakta unik yang satu ini: proses pembekuan justru bisa mempertahankan kesegaran dan kandungan beragam vitamin dari suatu bahan makanan. Pada kondisi tertentu, frozen food bahkan bisa mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan makanan segar. Ini karena zat gizi bisa rusak akibat suhu tinggi, cahaya matahari, air, dan faktor-faktor lainnya. Secara umum, proses pembekuan tidak mempengaruhi jumlah kalori total, karbohidrat, protein, serta lemak dalam bahan makanan kamu. Namun, tekstur dan rasa makanan beku mungkin tidak sebaik makanan segar karena kandungan airnya berkurang.
Meskipun frozen food memiliki kandungan gizi yang sama dengan makanan segar, tidak berarti kamu bisa mengonsumsinya setiap hari. Pasalnya, kebanyakan frozen food yang kamu temukan di pasar swalayan merupakan makanan yang sudah diolah. Lebih tepatnya, makanan tersebut merupakan makanan olahan yang disajikan dalam bentuk beku, seperti sosis, bakso, atau kentang siap goreng. Dengan kata lain, frozen food yang demikian bukanlah makanan segar yang dibekukan.
Di bawah ini sejumlah dampak negatif dari makan frozen food.
- Meningkatkan risiko hipertensi
Makanan olahan kemasan biasanya tinggi natrium, begitu pun dengan yang dibekukan. Contohnya sepotong lasagna beku bisa mengandung 900 miligram natrium. Asupan natrium lebih dari 2.300 mg per hari merupakan penyebab utama hipertensi.
2. Mengandung banyak zat aditif
Makanan kemasan biasanya juga mengandung banyak zat aditif, seperti pengawet makanan, penguat rasa, dan pemanis buatan. Konsumsi zat aditif yang berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif pada kemudian hari.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Salah satu dampak makan frozen food yang paling umum ialah bertambahnya asupan lemak jenuh dan lemak trans. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal jantung.
4. Menyebabkan kelebihan berat badan
Selain tinggi lemak, makanan olahan yang dibekukan juga mengandung banyak kalori. Makanan olahan beku juga tidak memberikan rasa kenyang seperti makanan segar. Akibatnya, kamu jadi sering merasa lapar dan cenderung makan berlebihan.
Tidak semua frozen food diciptakan sama. Banyak di antaranya mengandung natrium, gula tambahan, lemak trans, dan zat aditif dalam jumlah yang besar. Kamu perlu cermat memilih demi menghindari dampak negatif makan frozen food bagi kesehatan.
Kamu bisa lebih bebas ketika memilih bahan makanan segar yang dibekukan. Saat membeli makanan olahan beku, selalu cermati label informasi nilai gizi pada kemasannya. Bila perlu, bandingkan nilai gizi suatu produk dengan produk lainnya.
Carilah produk yang tidak banyak mengandung garam (natrium), lemak jenuh, dan gula tambahan. Bila memungkinkan, pilihlah produk dengan zat aditif yang lebih sedikit. Selain itu, pilihlah produk yang tinggi akan serat, vitamin, dan mineral.
Perlu juga diingat bahwa kebanyakan frozen food dalam kemasan memiliki takaran saji lebih dari satu. Ini berarti kamu harus mengalikan kalori dan zat gizi yang tertera pada label informasi gizi sesuai takaran sajinya.
Selain itu kamu harus tetap menyeimbangkan gizi dengan mengonsumsi sayur dan buah. Di dalam Herbal Tetes Haseda terdapat 42 jenis sari buah dan sayur yang bisa kamu konsumsi dengan aman. Haseda merupakan herbal yang diproses menggunakan bio teknologi terpadu selama 9-12 bulan yang berfungsi untuk membantu memperbaiki metabolisme tubuh, memperbaiki peredaran darah dan suplai oksigen, mengoptimalkan penyerapan nutrisi, detoksifikasi dan regenerasi sel, meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki fungsi saraf, meningkatkan stamina, kesegaran, dan gairah.
Konsumsi Haseda 3 tetes di ¼ gelas air putih 3x sehari.
Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818 .
Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919
Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/
Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw