Ketahui Bahaya Kanker Serviks
|Serviks atau leher rahim merupakan saluran berbentuk tabung di bagian bawah rahim yang menghubungkan antara rahim dan vagina. Panjangnya sekitar 4 cm dan memiliki lebar sekitar 2 cm. Meskipun terlihat kecil, serviks dapat membuka dan melebar sebagai jalan lahir saat persalinan berlangsung. Salah satu fungsi serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga berfungsi sebagai jalan lahir dan jalur keluar darah menstruasi. Serviks termasuk bagian organ kewanitaan yang rentan mengalami kondisi seperti peradangan. Serviks terdiri atas dua bagian, yaitu ektoserviks yang merupakan bagian dalam dan endoserviks yang merupakan bagian luar mulut rahim. Di antara kedua bagian tersebut terdapat zona peralihan. Zona ini merupakan lokasi yang paling sering mengalami kanker serviks.
Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini terjadi saat ada sel-sel di leher rahim yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya tumor pada serviks. Tumor yang ganas ini kemudian akan berkembang dan menjadi penyebab kanker serviks.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak menelan korban pada wanita di seluruh penjuru dunia. Berdasarkan data WHO, kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada wanita. Pada tahun 2018 diperkirakan 570.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia dan sekitar 311.000 wanita meninggal karena penyakit tersebut. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, setidaknya dilaporkan ada 15.000 kasus kanker serviks setiap tahunnya yang terjadi di Indonesia. Sayangnya, deteksi dini seperti dengan tes pap smear rutin masih belum menjadi perhatian umum. Apalagi kanker serviks ini juga tidak akan menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar dan memasuki tahap stadium lanjut. Dalam banyak kasus, kanker serviks ini juga berkaitan erat dengan infeksi menular seksual (IMS).
Jenis kanker serviks terbagi dua, yaitu:
- Karsinoma sel skuamosa (KSS). KSS adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
- Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher rahim.
Pada kasus yang jarang, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara bersamaan.
Kanker serviks disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Infeksi virus ini cenderung meningkat pada orang yang melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan. Perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom atau berbagi mainan seks (sex toys) yang tidak dicuci terlebih dahulu membuat seseorang rentan mengidap kanker serviks. Selain itu, wanita yang tidak pernah mendapatkan vaksin (imunisasi) HPV jelas memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HPV yang bisa jadi penyebab kanker serviks.
Berikut ini gejala kanker serviks yang pelru diwaspadai:
- Perdarahan yang tidak wajar dari Miss V.
- Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
- Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
- Nyeri saat berhubungan seks.
- Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
- Badan lemas dan mudah lelah.
- Berat badan menurun, padahal tidak sedang diet.
- Kehilangan nafsu makan.
- Cairan Miss V yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
- Salah satu kaki membengkak.
Tahap atau stadium digunakan untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker. Semakin tinggi stadium kanker, maka semakin luas penyebarannya. Pada tahap awal, kanker serviks bisa dimulai dari adanya displasia serviks yang merupakan kondisi di mana terjadi pertumbuhan sel yang abnormal di mulut rahim atau serviks. Berikut ini adalah stadium kanker serviks berdasarkan penyebarannya:
Stadium 1
- Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar rahim.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
- Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 2
- Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
- Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 3
- Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih dan menyebabkan hidronefrosis.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Stadium 4
Kanker serviks stadium 4 telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-paru, usus, atau tulang. Terkadang, kanker serviks juga bisa menimbulkan kondisi yang disebut erosi serviks.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seorang wanita terkena kanker serviks, antara lain:
- Faktor keturunan.
- Usia, terutama wanita yang berusia 40 tahun ke atas.
- Merokok.
- Kurangnya konsumsi buah dan sayur.
- Berat badan berlebih (obesitas).
- Penggunaan kontrasepsi minum (pil KB) jangka panjang.
- Frekuensi hamil dan melahirkan.
- Hamil atau melahirkan di usia sangat muda.
- Kondisi medis tertentu, seperti infeksi klamidia.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
Pencegahan kanker serviks yang dapat dilakukan sedini mungkin yaitu:
- Rutin melakukan pemeriksaan pap smear.
- Mendapatkan vaksinasi HPV.
- Hindari merokok.
- Lakukan hubungan intim yang aman dengan menggunakan kondom.
- Menjaga kebersihan area intim kewanitaan.
Secara medis, terdapat beberapa pilihan penanganan yang bisa dilakukan. Antara lain dengan operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Metode pengobatan tersebut juga bisa dikombinasikan dengan mengonsumsi herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Herbal Tetes Haseda merupakan herbal berbahan 100% alami yaitu 42 jenis sari buah dan sayur yang diproses menggunakan bio teknologi terpadu selama 9-12 bulan tanpa menggunakan zat kimia maupun bahan pengawet. Haseda telah mendapatkan izin edar dari BPOM dan mendapatkan label halal dari MUI sehingga aman dikonsumsi segala usia, termasuk balita, lansia, ibu hamil dan menyusui. Haseda memberikan manfaat bagi tubuh, seperti memperbaiki metabolisme tubuh, memperbaiki peredaran darah dan suplai oksigen, mengoptimalkan penyerapan nutrisi, detoksifikasi dan regenerasi sel, meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki fungsi saraf, meningkatkan stamina, kesegaran, dan gairah.
Konsumsi Haseda 10 tetes di ¼ gelas air putih 3x sehari.
Untuk layanan konsultasi dan penjualan, silakan hubungi 0813 6210 1818 .
Facebook : https://www.facebook.com/amanahberkah1919
Instagram Haseda : https://www.instagram.com/hasedaindonesiaofficial/
Instagram Herba Kencana : https://www.instagram.com/herbakencanaofficial/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMYd4NTlS0wzwgNaPTRtKZw